Karena kebetulan tante saya ada Hotel Imperial Makassar, kami berdua mampir dulu, dan adik sepupu satu lagi sudah menunggu untuk berenang sama-sama, tanpa ada persiapan..hehehe.. Meluncurlah kami berdua ke sana. siang pun tiba, jalanan dikawasan pantai losari sudah dibuka, lapar mulai datang, SMS dari seorang adik yang sebenarnya menyebalkan tapi baik, dialah Fia, hhuhuhu..:P isi SMS-nya : “sudah makan? kalau belum, ayo makan Pallubasa. Saya on the way ke sana?”, cepat-cepat saya balas, “di jalan mana?”
Lokasi eksekusi makan siang hari ini di jalan Onta lama, disana ada warung pinggir jalan yang jual ‘Pallubasa’ kami berdua, saya dan Fitrah meluncur ke sana..Pallu Basa itu mirip seperti Coto Makassar, tapi ada campuran kelapa parut goreng, dan lebih istimewa lagi ada istilah ‘alas’, gini cara pesan nya: “1 Pallubasa pakai alas”..heh..apa itu alas? alas itu kuning telur ayam kampung..wow..mantap..dan setelah di coba,benar-benar mantap markotop…yummy.



Original post : http://aliefrahman.wordpress.com/2010/12/28/kuliner-pallubasa/

Bahan-bahan
- 5 butir telur bebek
- 5 sendok makan tepung ketan yang sudah di sangrai
- 1/2 kg gula merah ( gula jawa )
- 200 cc air
- soda kue secukupnya..
Gula dimasak dengan air sampai encer, telur dan soda kue di kocok sampai mengebang, masukkan ke cetakan segi empat ukuran 15×20 cm, kemudian dikukus hingga matang.
Setelah matang, iris menjadi 20 irisan tipis, kemudian rendan dlm cairan gula merah, lalu tiriskan. Cairan gula dimasak kembali hingga kental kemudian di tuang kebolu..
Siap di hidangkan…

Untuk membuatnya cukup mudah.
Bahan :
- 4 liter tepung beras baru
- 3 gelas gula pasir
- 4 sendok makan Garam
- 12 sendok makan kanji
- 3 liter santan
- Pisang secukupnya (Potong 1 buah pisang menjadi 4 bagian)
- Daun Pisang untuk membungkus
- Ambil 1 liter santan. campur dengan tepung, Ulek sampai halus
- Tambahkan kanji lalu ulek lagi sampai rata
- Didihkan 2 liter santan lalu masukkan gula pasir dan adonan tepung tadi.
- Aduk sampai kental, Angkat
- Ambil 1 sendok adonan, ratakan diatas daun pembungkus lalu isi dengan pisang.
- Bungkus lalu kukus sampai masak.
Barongko atau Buronggo adalah salah satu penganan khas asli Bugis. Barongko sangat mudah dijumpai dalam acara-acara adat, acara perjamuan dan kegiatan-kegiatan lain di daerah Bugis, seperti misalnya acara pengantin, Mappanre Temme (khatam Qur’an), sunatan, pengajian dan lain-lain. Biasanya kue Barongko yang juga kadang disebut Buronggo disajikan sebagai makanan penutup setelah makanan pokok. Penganan ini berbahan dasar pisang kepok matang yang dikukus dengan daun pisang.

Untuk membuat Barongko atau Buronggo, berikut ini resepnya :
Resep Masakan Barongko/Buronggo
Bahan:
- 8 buah pisang kapok matang
- 2 butir telur, kocok lepas
- 50 gram gula pasir
- ¼ sendok teh garam
- ¼ sendok teh vanili bubuk
- 100 ml santan dari ¼ butir kelapa
- Daun pisang untuk membungkus
- Kupas pisang, potong-potong, haluskan
- Tambahkan telur, gula pasir, garam, vanili, santan. Aduk hingga rata
- Ambil selembar daun pisang, masukkan 2 sendok makan adonan. Bungkus bentuk tum.
- Kukus 30 menit hingga matang
pengen nyoba makanan khas Bugis,,enak banget kelihatannya
BalasHapuskalau ke jogja jangan lupa kunjungi kami Rental Mobil Jogja